Pilihan yang terbaik

Tidak bisa dipungkiri dalam hidup kalo dikasih pilihan antara yang baik-baik dan yang tidak baik, bisa pastikan semua orang mau pilihan yang terbaik. meskipun kebaikan tersebut hanya baik menurutnya sendiri, ataupun baik menurut orang lain.

Disinilah sebenarnya letak ujian Allah dalam menentukan siapa siapa dari hambanya yang paling taat padaNya.karena memang kehidupan manusia ini bukan hanya tentang qodhar (ketetapan) namun juga qodho’ (kemampuan yang diberikan untuk kita gunakan)yakni digunakan untuk memilih amalan2 mana yang diperintahkan dan mana yang telah dilarang oleh Allah. biar Allah tau, mana hamba²nya yang taat mana yang mblunat (ga taat mksudnya)  😀

Itulah  sebabnya kita yang harus menentukan, mau ngambil pilihan yang baik atau ngambil yang tidak baik. semua tergantung kita. Misalkan saja ada dua temen yang sama2 ngajak kegiatan, yang satu ngajak ente kajian, sementara yang satunya ngajak ente main Futsal, jadi untuk pilihan yang terbaik kamunya harus milih main Futsal..!

nah loh… katanya harus pilih yang baik2 tadi, ini kok malah disuruh milih main futsal?

hehehe sabar mblo, orang sabar disayang Tuhan hehe,

jelaslah kita harus milih sesuatu yang paling baik, kenapa main futsal main futsal paling baik?, karena setelah main futsal nanti kita ada agenda Kajian juga, namanya Kajian Circle  membahas topik terhangat di masyarakat atau istilah kerennya trending topick,  jadi bisa dapet duaduanya. udah sehat dapat ilmu bermanfaat pula #promosi 🙂 V

ya, seperti itulah seharusnya seorang jomblo memilih aktifitas, apalagi menyandang gelar #HQJ sudah barang tentu harus punya multi talenta, jadi tidak hanya mencari pilihan yang baik tapi juga harus cari pilihan2 lain yang paling baik.

begitu juga dalam hal2 yang lain mblo, kita harus bisa mendapatkan pilihan mana yang paaaaling baik dari semua pilihan yang ada. apalagi dalam mencari pendamping hidup haruslah yang lebih dari baik. karenanya ga bakalan deh ente nemuin pilihan yang paling baik kalo milihnya malah lewat jalur pantura, eh jalur pacaran maksudnye 😀 karena sudah jelas, sesuatu yang baik ga mungkin diperoleh dari cara yang buruk.

Eh mblo tau ga, kalo mau dapet yang paling baik pasti ada konsekuensinya lo . dan itu tidak mudah syaratnya. #haah?!@#$%^&*
Apaan syaratnya? #penasaran

syarat pertama, ente harus suka lawan jenis mblo, jangan sampe ente milih temen2 sejenis ente sendiri..! hehe ga ga mbloo yang ini becanda 😀

Yang pertama, pastinya ente harus tau makna cinta itu dulu, karna bisa bahaya mblo kalo ente belum tau cinta malah dibuat mainan, nanti bisa meledak #emang petasan, bisa meledak?? hehe maksudnya bisa bikin hati ente hancur dan banyak membawa petaka kalo sampe salah jatuh cintanya.

emang menurut sampean gimana cinta yang bener itu?

cintaa.. apa yaa! 😀 kira kira menurut apa yang ane pahami cinta itu sesuatu yang membuat hati kita nyaman saat dekat dengan yang kita cintai itu. bisa adem ayem gitu waktu deket sama si Dia, malah kita bisa pasrah sepasrah2nya pada apa yang Dia mau lakuin sama kita. 😀
wah ga salah nih mas sampean? kalo cinta yang kaya gitu, ga ada bedanya donk sama yang pada #pacaran itu?

hehe, tenang mblo.. banyak ko bedanya malahan beda banget… kalo yang suka #pacaran ga bakalan deh bisa terus²an adem ayem tentrem. pasti ada cekcoknya, orang yang udah nikah aja kadang masih suka uring2an gitu ko kalo salah pilih awalnya dulu. nah cinta kita ini beda mblo, ga bakalan ada yang namanya cekcok apalagi berantem2 terus putus ditengah jalan. karena cinta kita yang utama ini adalah cinta karena Ketaatan pada Allah dan Rasulnya jadi kita dituntut untuk mau pasrah dan taat pada aturan2 yang Allah kasih buat kita.. 🙂

wah iya tah mas? ko gitu…
ya memang harus gitu, kan ini forumnya #HQJ jelas keliatan bedanya dunk mblo sama yang lain.
sip sip mas, lanjuuuutt… #nyimak

Syarat kedua, orang nikah itu harus punya tujuan jelas dulu sebelumnya. ditentuin ditata dan juga harus direncanakan dulu, biar nanti pas jalanin ga nyesel n sering cekcok gara2 ada ga cocoknya sama pasangan ente.
apa tujuannya, disini Islam udah ngatur kita sebagai pemeluknya agar supaya benar benar bisa menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah setelah melangsungkan pernikahan. kita kutip dari salah satu hadits ya :
“Abdullah Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda pada kami: “Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin(nikah), karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.” Muttafaq Alaihi.

Dalam hadits ada 2 seruan yang disampaikan oleh Rasulullah dimana tujuan kedua seruan ini adalah untuk selalu taat kepada Allah. menikah untuk menundukan pandangan dan menjaga kemuliaan, kemudian puasa juga agar kita senantiasa taat dan menjaga kehormatan diri.

Sekali lagi, Islam mengajarkan ketaatan dan ketundukan kita pada Allah dan Rasulullah saja. bahkan dalam urusan menikah Allah mengingatkan kita agar tetap dilandasi ketaatan padaNya. bukannya hanya karena menuruti keinginan syahwat saja.
kenapa demikian? semua itu tujuannya tidak lain hanyalah agar kita bisa tetap saling mencintai pasangan kita apapun kekurangan yang ada padanya, karena sebenarnya bukan hanya dia (pasangan kita) tujuan kita menikah namun lebih pada Seruan Rasulullah dan ketaatan pada Allah semata.

Syarat ketiga, harus dengan perencanaan yang matang, persiapakan segala sesuatunya. mulai dari tempat tinggal, pekerjaan hingga rencana kegiatan pasca nikah, misal tentang kegiatan dakwah, yang sebelumnya kurang semangat setelah nikah harus bisa lebih semangat dakwah lagi. kan enak jadinya kalo nanti ada yang mengingatkan agenda dakwah kalo kita kelupaan 😀

Bisa kita bayangkan indahnya Pernikahan yang demikian, menjadikan Allah dan RasulNya semata sebagai sumber cinta dalam menjalani pernikahan. keduanya akan saling memenuhi kewajiban dan haknya masing2 karena ketaatan mereka karena Allah dan Rasulnya, bukan semata karena pasangannya. sehingga tidak akan mereka saling cekcok setelah tahu bahwa masing2 punya hak dan kewajiban sendiri², mereka berdua takut melanggarnya semata2 hanya karena ketaatannya pada Allah dan Rasulnya bukan karena yang lain.

Sehingga untuk meninggalkan kewajiban saja mereka bakal berfikir dua kali, karena Allah dan RasulNya yang akan menjadi saksi atas semua tanggungjawabnya ketika menjalani kehidupan berumah tanggan. Dan pada akhirnya disinilah point yang dimaksud agar bisa menjadi keluarga yang sakinah mawaddah dan warohmah.
556861_330811767058719_891608332_n
Apalagi kalo dua-duanya bisa sehati dan seHTI yang notabene adalah sama-sama pengemban dakwah, nantinya bisa membentuk sebuah keluarga pendakwah, anak²nya dididik dari kecil untuk menjalankan dan mengamalkan Islam secara sempurna. insyaAllah dalam keluarga seperti ini, pasti akan selalu diliputi keridhoan Allah.
Aamiin ya Rabbal ‘alamiin 🙂

Wallahu a’laam..
Salam hangat dari anggota #HQJ, tetep istiqomah ya mbloo.. semoga bisa terus saling menguatkan barisan Dakwah kita 😀

Tinggalkan komentar